Semangat Sumpah Pemuda di SDN Kec. Ambalau

Docpri : Parade usai UPB KS, guru dan siswa di SDN 3 Kemangai
Literasiuuddanum.com. Ambalau adalah sebuah kecamatan yang terletak jauh di pelosok Kabupaten Sintang, Kalbar. Akses menuju ibu kota kecamatan ini sangat bergantung pada jalur sungai, yang menuntut perjalanan menantang selama sehari penuh dari pusat kabupaten karena arusnya yang seringkali ekstrem. Meskipun ada jalur darat hanya bisa sampai di Kec. Serawai. Perjalanan menuju Kec. Ambalau  hanya dapat dilalui oleh sepeda motor tertentu dengan kondisi jalan tanah kuning dengan medan yang sulit. Itu pun hanya oleh orang bernyali tinggi yang dapat menempuhnya.

Di tengah kondisi geografis yang sulit ini, tersebar 28 SDN yang berdiri tegak di desa-desa terpencil. Setiap pagi, puluhan anak didik meniti jalanan, menunjukkan semangat tak kenal lelah untuk menimba ilmu. Hanya dua sekolah yang berlokasi di pusat kecamatan. SDN 3 Kemangai dan SDN 23 Kemangai II yang sering kali dijadikan barometer keberhasilan dan semangat bagi seluruh sekolah lain yang berada di ujung sungai.

Keteguhan Merayakan Kebangsaan

Meskipun secara administratif termasuk dalam kategori Daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal), semangat untuk meneguhkan identitas nasional di Ambalau tak pernah pudar.

Tepat pada 28 Oktober 2025, ke-28 SDN ini serentak mengukir makna peringatan Hari Sumpah Pemuda. Kegiatan diawali dengan upacara bendera yang dilaksanakan dengan penuh khidmat. Momen ini menjadi bukti nyata bahwa keteguhan tekad guru dan siswa jauh lebih kuat daripada tantangan alam dan geografis yang mereka hadapi.

Baca juga : Konferensi Cabang PGRI Ambalau: Ketika Budaya Lokal Menjadi Jiwa Kebersamaan.

Makna perayaan ini jauh lebih dalam daripada sekadar upacara. Seluruh elemen sekolah mulai dari Kepala Sekolah, guru, hingga para siswa berbusana dalam pakaian adat dari berbagai penjuru nusantara. Pemandangan ini secara tegas menunjukkan bahwa Kebhinekaan Tunggal Ika adalah kekayaan yang dijaga dan dipegang teguh di pelosok desa, menjadikan sekolah-sekolah di Kec. Ambalau sebagai miniatur Indonesia sejati.

Kreativitas, Solidaritas, dan Sinergi Pendidikan

Di pusat kecamatan, SDN 3 Kemangai menjadi contoh dalam menanamkan nilai-nilai positif melalui beragam acara spontan. Semangat Sumpah Pemuda diwujudkan melalui kuis interaktif, pertunjukkan drama musikal, serta pemberian penghargaan bagi kelas terbersih, rapi dan indah. Semua kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta lingkungan, memperkuat pemahaman sejarah, dan membuka ruang kreativitas tanpa batas bagi siswa.

Solidaritas dan kebersamaan mengalir kuat di sekolah-sekolah lain. Sebagai contoh, di SDN 11 Buntut Sabon dan SDN 15 Kepingoi, momen perayaan dihangatkan dengan acara makan bersama. Di SDN 11 Buntut Sabon, momen berbagi kasih terjadi saat salah satu guru, Ibu Yohana, yang kebetulan berulang tahun, membagikan rezeki berupa makanan (roti) sebagai wujud rasa syukur dan kebahagiaan kolektif. 

Di SDN 23 Kemangai II, sinergi pendidikan semakin kuat dengan partisipasi aktif dari Komite Sekolah. Tak ketinggalan, SDN 2 Ambalau mengadakan perlombaan menghafal Ikrar Sumpah Pemuda sebagai cara efektif mematrikan semangat kebangsaan.



Docpri : (Kiri) Foto bersama KS, guru, petugas upacara dan Ketua Komite di SDN 23 Kemangai II, (kanan) siswa makan bersama  di SDN 15 Kepingoi
Perlu digarisbawahi, nama-nama sekolah yang disebutkan di atas adalah contoh yang dapat disebutkan. Ke-28 SDN di Kecamatan Ambalau turut serta aktif dan serentak menyelenggarakan peringatan Hari Sumpah Pemuda di sekolah masing-masing dengan beragam kegiatan sesuai porsinya. Meskipun demikian, di beberapa sekolah, upacara bendera tidak dapat dilaksanakan karena hujan deras semalaman yang menyebabkan lapangan menjadi becek.

Deklarasi Lantang dari Pinggiran Negeri

Pada intinya, peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 tahun 2025 ini dilaksanakan dengan tujuan yang positif yaitu meneguhkan persatuan, mengukuhkan identitas nasional, dan memotivasi setiap anak pelosok negeri untuk menjadi generasi penerus yang berkarakter kuat.

Aktivitas yang dilakukan sekolah-sekolah ini bukan hanya sekadar ucapan selamat HARSUMPEDA di status media sosial, melainkan implementasi nyata dari semangat kebangsaan di lapangan.

Cerita ini merupakan deklarasi lantang dari pinggiran negeri, sebuah bukti bahwa meskipun lokasi SD boleh terpencil dan harus ditempuh melalui jalur ekstrem, visi, semangat, dan kualitas jiwa guru dan anak didiknya tak akan pernah kampungan.

Selamat HarSumPeda 28 Oktober 2025
Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu

Penulis : Jonison

 


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url