Kisah Tri; Berlian dari Sungai Jengonoi Kec. Ambalau

Foto bersama Bupati Sintang pada acara Apresiasi Duta GenRe dan PIK-R
tingkat Kabupaten Sintang tahun 2025
Literasiuuddanum.com: Pada 11 November 2009, sebuah cinta terukir dalam kelahiran seorang bayi lelaki. Ia adalah Mikael Hadi Triyono, permata ketiga dari pasangan guru yang mengabdikan hidup mereka di pelosok Kecamatan Ambalau, Sumardiyono Dalmasius dan Sri Widayati.

Tri, demikian ia disapa,  sebagai salah satu anak suku Dayak Uud Danum, terlahir jauh dari hiruk pikuk ibu kota.

Tri tidak pernah membiarkan keterbatasan geografis menjadi alasan untuk berhenti bermimpi.

Kecerdasannya sudah terlihat sejak bangku SD. Ia berhasil mewakili Gugus III Nokan Nayan dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) di tingkat kecamatan dan melaju hingga tingkat kabupaten, membawa nama Kecamatan Ambalau.

Foto bersama Pengawas Sekolah setelah pengumuman hasil OSN tingkat Kecamatan Ambalau tahun 2020
Setelah lulus SD, Tri melanjutkan pendidikan ke Kota Sintang. Alasannya cukup sederhana. Ia ingin fokus penuh pada sekolah, tanpa mengabaikan kualitas pendidikan di desa dan kecamatan asalnya.

Ia pun didaftarkan oleh kedua orang tuanya di SMP N 1 Sintang.

Seiring waktu, Tri tak hanya tekun belajar, tapi juga aktif di berbagai kegiatan. Ia bergabung dengan tim drumband di sekolahnya.

Baca juga : Bimo, Anak Desa Berjumpa Presiden.

Di luar pelajaran, Tri dikenal sebagai kutu buku. Pada 2022, dedikasinya pada literasi diakui saat ia dinobatkan sebagai Pembaca Terbaik oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sintang untuk kategori  jumlah  buku yang telah dibaca sebanyak 10 judul buku / tema bahan bacaan.

Bakat seninya terasah, pernah meraih juara 1 Lomba Drama Cerita Rakyat Sintang Tingkat SMP/Mts yang diselenggarakan Disdikbud pada tahun 2023.

Di sela kesibukan, Tri aktif sebagai misdinar di Paroki Katedral Kristus Raja Sintang, menunjukkan komitmennya pada hal-hal spiritual.

Masa Remaja yang Penuh Dedikasi dan Prestasi

Kini sebagai siswa di SMA Negeri 3 Sintang, Tri terus mengukir prestasi. Ia terpilih sebagai anggota Paskibra di sekolahnya.

Puncaknya pada tahun 2025, Tri berhasil meraih gelar Juara 1 Putra dan Favorit dalam ajang Apresiasi Duta GenRe dan PIK-R tingkat Kabupaten Sintang, sebuah penghargaan bergengsi yang diselenggarakan oleh Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Tri tinggal mandiri di rumah orang tuanya di Kompleks BSA Jerora I, Sintang. Walaupun sesekali ditemani kakak-kakaknya, ia tetap harus terbiasa dengan kesendirian.

Namun, kesendirian ini tidak membuatnya merasa sepi. Justru, ia memanfaatkannya untuk belajar dan mencari pengetahuan lewat ponselnya, berbeda dengan kebanyakan remaja yang menghabiskan waktu dengan bermain game.

Jika liburan sekolah Tri jarang pulang kampung, bukan karena tak rindu, melainkan untuk fokus belajar dan menghemat biaya perjalanan yang cukup besar.

Tri, dengan mottonya "Jangan pernah takut gagal, takutlah ketika tidak pernah mau mencoba," memiliki pesan sederhana, namun menggetarkan "Kamu memiliki masa depan yang cerah di depanmu, penuh dengan kesempatan dan kemungkinan. Jangan ragu untuk mengejar impianmu dan membuat perbedaan dalam hidupmu dan di sekitarmu."

Itulah sekelumit kisah Tri, seorang remaja yang terlahir dari rahim sepasang guru di sebuah desa terpencil. 

Kisahnya bukan sekadar catatan prestasi, melainkan cermin dari ketabahan jiwa yang memancarkan cahaya di tengah segala keterbatasan.

Tri membuktikan bahwa tekad kuat, disiplin, dan pengorbanan adalah kunci untuk membuka pintu mimpi, tak peduli seberapa jauh dan tersembunyi asalmu.

Foto: Tri kecil bersama keluarga saat ke kota
Pada akhirnya, dari derasnya arus sungai dan kesahajaan desa, lahir sebuah permata yang tak kenal menyerah. 

Kisah Tri adalah secercah harapan bahwa di balik setiap keterbatasan, ada potensi tak terbatas. 

Semoga akan ada lebih banyak lagi berlian-berlian baru yang berani bersinar, membuktikan bahwa tempat asal tak pernah membatasi siapa pun untuk menggapai mimpi. ***

Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url