Isuk Solakai: Kisah Pohuk Manuk dan Bukot

Adalah seekor Pohuk Manuk (induk ayam) dan  seekor Bukot (hewan predator sejenis musang) hidup bertetangga. Pohuk Manuk memiliki anak-anak yang masih kecil-kecil, lincah dan sehat. Di sisi lain, Bukot hidup sendirian.

Gambar ilustrasi Bukot, Pohuk Manuk dan anak-anaknya

Suatu malam, Bukot merasa sangat lapar dan ingin makan daging. Namun, karena sudah malam, ia tidak dapat pergi jauh mencari makanan. 

Dengan niat yang tidak baik, Bukot memutuskan untuk menangkap salah satu anak Pohuk Manuk untuk menghilangkan rasa laparnya.

Baca juga :  Legenda Kiham Moruan Asuk

Dalam kegelapan malam, Bukot berusaha mencari cara untuk menangkap anak-anak ayam. Ia meminta Pohuk Manuk untuk menceritakan kisah sebagai pengantar tidur bagi anak-anak ayam. Bukot berpikir bahwa begitu anak-anak ayam tertidur pulas, ia dapat dengan mudah menangkap mereka.

Namun, Pohuk Manuk mengetahui rencana jahat Bukot terlebih dahulu. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk bercerita sambil memasang perangkap. 

Satu persatu isuk solakai dipasang mengelilingi tempat anaknya yang tertidur. 

Isuk solakai adalah sebuah seraut tajam yang terbuat dari besi.

Saat Pohuk Manuk sedang menceritakan cerita, Bukot selalu menyela dengan bertanya, "Pirak noh anak muk tiruh (berapa anakmu yang sudah tertidur)?" 

Pohuk Manuk menjawab, "Punai icok (baru satu)," sambil menancapkan isuk solakai ke lantai dengan mata seraut mengarah ke atas. Demikian pula satu persatu anaknya yang tertidur pulas dipindahkan ke kamar lain.

Baca juga : Kolop dan Bohuang: "Pembelajaran dalam Pertemanan yang Tragis" bag. I

Bukot terus menerus bertanya dan Pohuk Manuk selalu menjawab, sampai akhirnya perangkap selesai dipasang. 

Namun, ketika Bukot bertanya lagi, tidak ada jawaban dari Pohuk Manuk. 

Bukot kembali bertanya untuk memastikan keadaan Pohuk Manuk dan anak-anaknya benar-benar tertidur lelap. 

Namun tiada jawaban. Sepi dan sangat sepi sekali

Merasa yakin bahwa mereka sudah tertidur pulas, Bukot memanfaatkan kegelapan malam untuk menerjang ke arah tempat Pohuk Manuk dan anak-anaknya tidur.

Namun sungguh malang nasib Bukot. Dalam upaya tersebut, ia malah menemui ajalnya, tertusuk oleh isuk solakai yang dipasang oleh Pohuk Manuk sebagai perangkap.

Demikianlah nasib Bukot yang hendak memangsa anak-anak sahabatnya sendiri. Ia harus meregang nyawa akibat nafsu laparnya yang tidak terkendali.

***TAMAT***

Pesan moral dari cerita ini adalah mengajarkan untuk selalu melindungi dan menjaga keluarga kita dari bahaya serta niat jahat tidak akan membawa kebaikan dan keselamatan.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url