Cerita Rakyat : Songumang “Nganak” Ibunya
Alkisah pada jaman dahulu, ada seorang lelaki dewasa yang tinggal bersama ibunya. Lelaki dewasa tersebut bernama Songumang. Kehidupan sehari-hari mereka adalah sebagai petani.
Suatu malam, sebelum beranjak tidur,
mereka terlibat dalam percakapan santai tentang kehidupan mereka yang serba
kekurangan sambil menikmati secangkir kopi hangat sebagai penawar kelelahan.
![]() |
Ilustrasi : Songumang dan Ibunda |
"Inek (ibu), saya memiliki gagasan untuk merubah hidup
kita menjadi lebih baik," ujar Songumang pada ibunya.
"Apa gagasanmu itu, Nak?" tanya ibunya penuh penasaran.
Songumang mulai bercerita tentang ide yang telah ia
pikirkan. Setelah mendengarkan, ibunya terdiam untuk beberapa waktu.
Menyadari keheningan tersebut, Songumang bertanya, "Bagaimana,
Inek? Apakah Inek setuju dengan ide tersebut?"
Setelah beberapa lama, barulah ibunya merespons,
"Baiklah, tetapi kita harus berhati-hati karena resikonya cukup
besar."
Keesokan harinya, Songumang dan ibunya mulai sibuk
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan.
Setelah semuanya siap, mereka pun memulai pelaksanaan
rencana mereka.
Songumang berusaha mengubah penampilan ibunya sehingga tampak seperti seorang kembang desa yang cantik.
Ia memberikan ibunya pakaian
yang biasa dikenakan oleh gadis-gadis muda, serta penutup kepala.
Ia juga membedaki wajah dan tubuh ibunya, hingga
kerutan-kerutan di wajahnya tersembunyi. Selain itu, ia juga memasangkan
aksesori sederhana seperti gelang dan anting-anting pada ibunya.
Setelah merasa cukup puas dengan hasilnya, mereka berangkat
ke kota raja untuk berbelanja dan berusaha menarik perhatian sang raja.
Benar saja, Raja sangat terpesona oleh kecantikan dan
penampilan gadis yang bersama Songumang. Raja mengajak Songumang berbincang ke
istana.
Dalam percakapan itu, Raja berusaha untuk mendapatkan
informasi lebih lanjut tentang gadis cantik yang bersama Songumang.
Songumang merasa sangat senang, karena rencananya berjalan
sesuai harapan.
Ia mengaku bahwa gadis cantik tersebut adalah anak gadis
semata wayangnya yang telah lama ia rawat sendiri.
Tak berapa lama, Raja berencana melamar gadis cantik anaknya
Songumang.
Sengumang setuju dengan
meminta syarat sebuah kapal yang dipenuhi harta benda, emas, dan
persediaan makanan.
Syarat-syarat tersebut tentu saja dengan mudah dipenuhi oleh
Raja yang sangat kaya.
Tak lama berselang, sebuah kapal berlabuh, membawa semua
yang diminta Songumang.
Songumang sangat gembira. Ia pun meminta Raja berjanji untuk
tetap setia pada istrinya nanti, apapun yang terjadi.
Jika suatu saat Raja ingin menceraikan istrinya, maka Raja
harus mengembalikannya dengan baik dan tanpa tuntutan apa pun.
Setelah
memenuhi semua persyaratan dan menyelesaikan lamaran, Raja kembali ke istana
dengan membawa istrinya.
Namun,
begitu sampai di istana, istri raja berubah, menjadi seperti seorang ibu tua.
Raja sangat terkejut mengetahui bahwa istrinya bukan gadis
muda melainkan ibu Songumang. Namun, karena Raja telah berjanji, maka ia
menceraikan istrinya dan mengembalikannya pada Songumang tanpa tuntutan apa
pun.
Akhirnya, Songumang menjadi saudagar kaya di dusunnya.
***TAMAT***
Pesan moral dari cerita ini
bahwa kejujuran adalah hal yang paling penting dalam setiap hubungan
dan, tindakan yang berdasarkan penipuan
akan selalu terungkap pada akhirnya.