Cerita Rakyat : Songumang “Nganak” Ibunya

Alkisah pada jaman dahulu, ada seorang lelaki dewasa yang tinggal bersama ibunya. Lelaki dewasa tersebut bernama Songumang. Kehidupan sehari-hari mereka adalah sebagai petani. 

Suatu malam, sebelum beranjak tidur, mereka terlibat dalam percakapan santai tentang kehidupan mereka yang serba kekurangan sambil menikmati secangkir kopi hangat sebagai penawar kelelahan.

Ilustrasi : Songumang dan Ibunda

"Inek (ibu), saya memiliki gagasan untuk merubah hidup kita menjadi lebih baik," ujar Songumang pada ibunya.

"Apa gagasanmu itu, Nak?" tanya ibunya  penuh penasaran.

Songumang mulai bercerita tentang ide yang telah ia pikirkan. Setelah mendengarkan, ibunya terdiam untuk beberapa waktu.

Menyadari keheningan tersebut, Songumang bertanya, "Bagaimana, Inek? Apakah Inek setuju dengan ide tersebut?"

Setelah beberapa lama, barulah ibunya merespons, "Baiklah, tetapi kita harus berhati-hati karena resikonya cukup besar."

Keesokan harinya, Songumang dan ibunya mulai sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan.

Setelah semuanya siap, mereka pun memulai pelaksanaan rencana mereka.

Songumang berusaha mengubah penampilan ibunya sehingga tampak seperti seorang kembang desa yang cantik. 

Ia memberikan ibunya pakaian yang biasa dikenakan oleh gadis-gadis muda, serta penutup kepala.

Ia juga membedaki wajah dan tubuh ibunya, hingga kerutan-kerutan di wajahnya tersembunyi. Selain itu, ia juga memasangkan aksesori sederhana seperti gelang dan anting-anting pada ibunya.

Setelah merasa cukup puas dengan hasilnya, mereka berangkat ke kota raja untuk berbelanja dan berusaha menarik perhatian sang raja.

Benar saja, Raja sangat terpesona oleh kecantikan dan penampilan gadis yang bersama Songumang. Raja mengajak Songumang berbincang ke istana.

Dalam percakapan itu, Raja berusaha untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang gadis cantik yang bersama Songumang.

Songumang merasa sangat senang, karena rencananya berjalan sesuai harapan.

Ia mengaku bahwa gadis cantik tersebut adalah anak gadis semata wayangnya yang telah lama ia rawat sendiri.

Tak berapa lama, Raja berencana melamar gadis cantik anaknya Songumang.

Sengumang setuju dengan  meminta syarat sebuah kapal yang dipenuhi harta benda, emas, dan persediaan makanan.

Syarat-syarat tersebut tentu saja dengan mudah dipenuhi oleh Raja yang sangat kaya.

Tak lama berselang, sebuah kapal berlabuh, membawa semua yang diminta Songumang.

Songumang sangat gembira. Ia pun meminta Raja berjanji untuk tetap setia pada istrinya nanti, apapun yang terjadi.

Jika suatu saat Raja ingin menceraikan istrinya, maka Raja harus mengembalikannya dengan baik dan tanpa tuntutan apa pun.

Setelah memenuhi semua persyaratan dan menyelesaikan lamaran, Raja kembali ke istana dengan membawa istrinya.

Namun, begitu sampai di istana, istri raja berubah, menjadi seperti seorang ibu tua.

Raja sangat terkejut mengetahui bahwa istrinya bukan gadis muda melainkan ibu Songumang. Namun, karena Raja telah berjanji, maka ia menceraikan istrinya dan mengembalikannya pada Songumang tanpa tuntutan apa pun.

Akhirnya, Songumang menjadi saudagar kaya di dusunnya.

***TAMAT***

Pesan moral dari cerita ini   bahwa kejujuran adalah hal yang paling penting dalam setiap hubungan dan,  tindakan yang berdasarkan penipuan akan selalu terungkap pada akhirnya.

 

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url