Menancapkan Harapan: Penancapan Salib Pelindung Lingkungan Santo Matius

Docpri : Foto bersama di sekitar Salib Pelindung

Literasiuuddanum.com. Pada hari Rabu, 14 Mei 2015, sebuah acara penting telah dijadwalkan oleh Pengurus dan umat Lingkungan Santo Matius, bersama dengan pastor Paroki Santa Maria Tanpa Noda Ambalau.

Acara tersebut adalah pemindahan Salib Pelindung Lingkungan Santo Matius. Salib ini sebelumnya berada di kompleks Gereja Katoik Paramba bersama dengan enam Salib Pelindung Lingkungan lainnya. Tujuan pemindahan adalah lokasi baru yang telah ditentukan, yaitu di halaman depan rumah Pak Sariyanto Potik Ketua Lingkungan Santo Matius di Dusun Sungai Ombak, Desa Lunjan Tingang.

Baca juga : "Penyambutan Sang Penggembala dan Serah Terima Jabatan di Paroki Ambalau: Tradisi Adat dan Kegembiraan Bersama"

Sebelum pelaksanaan, Pengurus telah menyusun rencana kegiatan yang terstruktur. 

Susunan acara meliputi perarakan salib lingkungan, Misa Kudus, penancapan salib di lokasi yang telah ditentukan, ramah tamah, makan bersama, dan acara hiburan.

Merajut Harapan dalam Perarakan Salib

Perarakan Salib Pelindung Lingkungan Santo Matius dimulai pada pukul 15.30 WIB dari titik kumpul tengah kampung Dusun Sungai Ombak. 

Prosesi khidmat ini diikuti oleh umat Katolik Lingkungan Santo Matius, masyarakat sekitar, serta tamu undangan dari lingkungan lainnya.

Alunan musik tradisional Suku Dayak Uud Danum, yaitu tahpih tasai, kotambung dohiyang, dan purang parik, mengiringi perjalanan yang berlangsung sekitar 20 menit ini, menambah kekayaan budaya dalam setiap langkahnya.

Keunikan acara ini semakin terasa dengan keterlibatan aktif ibu-ibu sesepuh Dusun Sungai Ombak. Dengan jari jemari tua nan lentik yang tetap lincah, mereka mempersembahkan musik tradisional dengan menabuh kotambung dan memukul gong

Riuh rendah alunan musik yang dihasilkan menciptakan kesan mendalam dan membangkitkan harapan akan penyelamatan melalui pengorbanan Kristus di kayu salib.

Setibanya rombongan di rumah kediaman Ketua Lingkungan, salib dengan hati-hati diletakkan di halaman di atas meja yang telah dialasi kain merah. Acara dilanjutkan dengan Misa Kudus yang dipimpin oleh Pastor Wandi.

Salib Berdiri Kokoh, Iman Tertanam Kuat

Usai Misa, dilaksanakan penancapan Salib Pelindung Lingkungan. Suasana khusyuk terasa saat lilin dinyalakan dan doa bersama dipanjatkan di sekeliling salib yang kini berdiri kokoh menghadap jalan negara dan menyambut matahari terbit.

Setelah prosesi penancapan, acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan penandatanganan berita acara penancapan salib lingkungan oleh Ketua Lingkungan dan Pastor Paroki sebagai bukti resmi peristiwa bersejarah ini.

Sebagai ungkapan rasa syukur atas penyertaan Tuhan yang melancarkan seluruh rangkaian kegiatan dengan cuaca yang cerah, diadakanlah makan malam bersama. Kebersamaan ini semakin mempererat tali persaudaraan antar umat dan masyarakat.

Kemeriahan acara berlanjut usai santap malam dengan persembahan hiburan berupa tarian tahpih tasai, kotambung dohiyang, dan purang parik. Iringan musik kotambung dan gong yang riuh rendah membuat kaki bergoyang, pinggul melenggang, dan jari jemari menari lincah mengikuti irama, merangkai kebersamaan penuh suka cita. Tak ketinggalan, tuak manis pun turut disuguhkan menambah kehangatan suasana.

Pukul 21.00 WIB, seluruh rangkaian acara berakhir. Umat dan masyarakat pun kembali ke rumah masing-masing, membawa serta harapan dan komitmen yang mendalam untuk terus menjaga iman akan kekuatan salib sebagai simbol penyelamatan. ***


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url