"Ahtoi Urak" Media Penyampai Pesan ala Suku Dayak Uud Danum

Dokpri : Ahtoi Urak (Hati Babi kampung)


Dalam setiap penyelenggaraan hajatan atau pesta, masyarakat suku Dayak Uud Danum di Kecamatan Ambalau, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, memiliki tradisi memotong hewan. Hewan yang biasa dipotong adalah babi, ayam, atau bahkan sapi. 

Tradisi ini merupakan bagian dari adat istiadat mereka, yang dijalankan dengan penuh semangat dan rasa syukur.

Acara hajatan atau pesta dimaksud seperti pesta pernikahan, nyahkik dilit, memandikan bayi ke sungai, kegiatan menugal padi di ladang dan acara hajatan lainnya. 

Baca juga : Hopong Prosesi Penyambutan Ala Suku Dayak Uud Danum

Ada hal unik yang cukup menjadi perhatian tuan pesta, tetua adat bahkan pengunjung pesta saat usai memotong hewan kurban yaitu ahtoi urak.

Bagian-bagian ahtoi urak yang dapat memberikan pesan

Ahtoi urak atau yang lebih dikenal dengan sebutan surat nabik. Disebut surat nabik karena ahtoi urak merupakan tradisi yang dapat memberikan pesan dan makna tersendiri bagi tuan pesta.  

Dohopan etok ( halaman sendiri);

Pada bagian ini dapat memberikan pesan baik dan tidak baik. Pesan baik berupa keselamatan sedangkan pesan tidak baik berupa bencana atau musibah kematian. 

Dianggap memberikan pesan baik jika pada bagian tersebut tidak terdapat luka/ goresan, lubang atau bintik-bintik. Andaipun terdapat luka tetapi mengarah ke luar ini menunjukkan bencana atau musibah yang akan terjadi pada orang lain yang masih jauh tali kekerabatan dengan pihak keluarga tuan pesta. 

Sebaliknya dianggap memberikan pesan buruk bagi tuan pesta jika terdapat lubang, bintik-bintik, bohubung pahtot dan terdapat luka / goresan terlebih jika luka menganga menghadap ke bagian dalam.

 Porui (empedu);

Porui memberikan pesan baik jika bentuknya normal. Artinya tidak mapos dan juga tidak siring. Pesan yang disampaikan melalui porui lebih kepada hasil sebuah pekerjaan. Misalnya, hewan yang diqurbankan pada saat pesta mengerjakan ladang. Jika porui bentuknya normal ini memberi pesan bahwa hasil ladang akan memuaskan. Tetapi sebaliknya jika mapos atau siring memberikan pesan hasil yang tidak memuaskan. Mapos dimaknai sebagai tidak ada upaya, malas dan tidak punya / kehabisan modal. Siring dimaknai sulit atau tidak berdaya atau bermalas-malasan.

 Seriang;

Memberikan pesan baik jika tidak kelihatan guratan urat, tidak cacat dan tidak pecah. 

Namun jika terdapat pembuluh yang berupa garis atau guratan melintang di tengah atau pada bagian ujung seriang ini menandakan akan terjadi musibah atau bencana. Andaipun terdapat pembuluh yang berupa garis atau guratan tetapi terletak di bagian puun seriang hal ini dimaknai sebagai  talin tujang.

Dohopan ulun (halaman orang);

Pada bagian ini tidak terlalu menjadi perhatian karena berisi pesan berkaitan dengan  situasi atau keadaan kepunyaan atau kehidupan orang lain.

 Puhkang dalang / jaot;

Jika pada bagian ini terdapat guratan gambar berupa garis atau seperti akar serabut yang kelihatan sangat jelas memberikan pesan tidak baik. Misalnya jika tuan pesta memiliki niat untuk membeli sesuatu harta berupa kendaraan, rumah , barang antik dan lain sebagainya maka tidak akan kesampaian. Karena guratan gambar berupa garis atau seperti akar serabut dimaknai sebagai berbagai halangan untuk mendapatkan bahkan meletakkan atau meyimpan harta tersebut.

Dari beberapa bagian pada ahtoi urak , dohopan etok, dohopan ulun dan seriang lebih mengarah pada pesan hidup dan matinya manusia, sedangkan pada bagian porui dan puhkang dalang / jaot lebih kepada hasil pekerjaan dan keinginan atau cita-cita.

Anastasia Jaini,  seorang pensiunan guru  memberikan saran bahwa jika pesan yang terdapat pada ahtoi urak tidak baik terlebih jika pada bagian dohopan etok maka ahtoi urak tersebut tidak boleh dikonsumsi oleh tuan pesta dan keluarga dekatnya. Sebaiknya dibungkus dengan daun sokai dan dikubur di dekat tangga rumah. Sehingga kesialannya menjadi ikut terkubur.

Bagaimana jika dalam satu ahtoi urak pada bagian dohopan etok membawa pesan baik tetapi pada bagian seriang membawa pesan tidak baik atau sebaliknya  dohopan etok membawa pesan tidak baik tetapi seriang membawa pesan baik  sementara keduanya sama-sama terfokus pada hidup dan matinya manusia?

Jimat seorang warga masyarakat Kecamatan Ambalau yang sangat peduli dengan tradisi nenek moyang menjelaskan bahwa jika pesan pada keduanya bertolak belakang, orang cenderung lebih terfokus pada bagian dohopan etok, terlepas dari baik atau buruknya isi pesan tersebut.

Jimat kembali menegaskan bahwa pesan yang disampaikan melalui media ahtoi urak hampir tidak pernah meleset, itulah sebabnya tradisi ini disebut surat nabik.

 ***

Ahtoi urak = hati babi kampung
Surat Nabik = sarana komunikasi melalui simbol dari orang yang mendapakan wahyu dari Allah.
Dohopan etok = halaman sendiri
Bohubung pahtot = ujung atau perabung putus
Siring = kembung
Seriang = bagian yang terdapat pada tengah-tengah hati babi
Puun = bagian awal , pokok
Talin tujang = ayunan
Dohopan ulun = halaman orang
Puhkang dalang / jaot = dasar tempat meletakkan harta
Daun sokai = daun sengkubak


Narasumber: Jimat dan Anastasia Jaini


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url